[ad_1]
Kendal nusampang.com Keberanian Kyai Nur Aziz dan Mbah Rusmin dalam menjaga martabat rakyat tanpa rasa takut mendapat pujian Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid.
Alissa Wahid menceritakan saat mendapatkan kabar tiga warga Surokonto. Ia langsung berbicara dengan Kyai Nur Aziz difasilitasi oleh pegiat Gusdurian Kendal, Gus AA.
“Kita mengupayakan untuk terus mendukung upaya grasi yang diajukan Kyai Azis dan Mbah Rusmin,” tuturnya saat memberi sambutan di Tasyakuran Rakyat di Surokonto Wetan, Pageruyungan, Kendal Sabtu (29/05/2019) pagi.
Sosok Kyai Aziz di mata putri Gus Dur pendiam. Namun saat
memperjuangkan kepentingan ummat banyak tema pembicaraanya. Dia salah satu
tokoh yang belajar langsung dengan Gus
Dur.
Sekretaris LKKNU Pusat menekankan bahwa perjuangan Gus Dur paling tinggi adalah kemanusiaan. Sebagai hamba Allah dalam mewujudkan rahmatan lil alamin dengan mendapingi dan memperjuangkan rakyat yang terpinggirkan.
“Jadi yang sejatinya bersyukur hari ini yang benar2 bersyukur
kepada Allah adalah bapak-ibu sekalian yg sudah berjuang untuk kedaulatan atas
tanah rakyat,” tambahnya.
Di akhir Allisa Wahid mengajak seluruh masyarakat Surokonto Wetan bersyukur atas keberhasilan grasi Kyai Nur Aziz dan Mbah Rusmin.
Ketiga petani Surokonto Wetan dikriminalisasi menggunakan UU No. 18 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pencegahan Perusakan Hutan pasal 94 (1). Setelah melalui proses persidangan dari tingkat PN, Banding PT, dan Kasasi MA, mereka diganjar vonis 8 tahun penjara dan denda 10 Milyar.
“Vonis tersebut sangat tidak memenuhi asas keadilan dan merupakan bentuk pembungkaman atas perjuangan Petani,”
Pada 21 Juni 2018, Dua orang Petani yang dipenjara mengajukan grasi. Setahun kemudian Grasi dikabulkan melalui surat Putusan Presiden RI no. 8/G tahun 2019 pada 13 Mei 2019. Pada Jum’at 17 Mei 2019, ratusan warga menjemput kebebasan Petani Surokonto Wetan yang telah mendekam di penjara selama dua tahun. (Rep: Ajid/Ed:Rais-011)
Post Views:
823
Related
[ad_2]
nu jateng