nusampang.com – Kegiatan rutin Lailatul Ijtimak di ranting-ranting NU di seluruh MWC NU di Kabupaten Sampang harus terus digiatkan. Hal itu disampaikan Ketua PCNU Sampang dalam acara Turba (turun kebawah) dan Peluncuran Koin Muktamar NU di MWC NU Pangarengan, Ahad (26/1/2020).
Menurutnya, Lailatul Ijtimak jangan hanya berkutat pada kegiatan atau ritual keagamaan saja, tetapi harus ditambah dengan kegiatan pemecahan masalah yang ada di tengah-tengah masyarakat. “Setiap ada pembicaraan, NU harus hadir ditengah-tengah masyarakat,” tegasnya.
Ditambahkan, untuk kegiatan Lailatul Ijtimak, MWC NU dapat mendatangkan narasumber dari lembaga pemerintah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “Jika membicarakan pengerdilan, maka harus menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan, diskusi keamanan, hadirkan kepolisian dan jika masalah pembangunan undang-undang Pak Camat,” papar Kyai Itqon.
Dia mengingatkan kepada pengurus MWC dan ranting NU Kecamatan Pangarengan agar kolektif dan selaras dalam menjalankan 4 pilar ber-NU, yakni amaliyah, fikrah, harakah dan ghirah. Secara amaliyah, lanjut dia, NU mengusung ideologi yang berfaham Islam Ahlu as-Sunnah Wal Jama’ah an-Nahdliyah, dan berpegang teguh pada Al-Qur’an, Sunnah, Ijma’ dan Qiyas.
Sedangkan dalam harakah (gerakan), pengurus dan warga NU harus sesuai dengan cara NU. “Yakni selaras dan satu koordinasi dengan keorganisasian NU mulai dari PBNU, PWNU hingga Ranting,” bebernya.
Sementara dalam hal fikrah (pemikiran), NU senantiasa mengusung nilai-nilai yang bersandar pada kondep tasamuh, tawasuth, tawazun, dan adil. “Ghirah NU adalah kita meyakini bahwa NU adalah jam’iyah yang diberkahi para ulama, karena NU didirikan oleh para masyayikh yang sanad keguruannya bersambung ke Rasulullah SAW,” jelasnya.
Pada kegiatan ini juga dilakukan penyerahan Kotak Infaq (Koin) Muktamar NU ke pengurus MWC NU Pangarengan. Dan yang luar biasa, MWC NU Pangarengan langsung mengisi kotak ini dengan koin sebesar Rp 500.000. Selain itu, berikan santunan untuk anak yatim oleh pengurus ranting NU se-Kecamatan Pangarengan. (AW)