nusampang.com – Membangun pesantren saat ini tidak hanya monoton di level lokal saja, tapi juga bisa dibawa ke Internasional. Pasalnya saat ini persaingan bukan antar pesantren to pesantren tapi pesantren untuk dunia.
Hal itu disampaikan Cholis Waidi, alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Karangdurin, Karang Penang, Sampang, lulusan S1 Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, saat melakukan sosialisasi kuliah Beasiswa ke Al-Azhar, Kairo, Mesir, di MA PP. Karangdurin, Kamis (13/2/2020).
Kegiatan sosialisasi itu dilakukan untuk mengajak santri lulusan sekolah menengah atas untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi gratis dengan program beasiswa yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
Cholis antusias mengajak dan membantu santri agar bisa kuliah dengan program beasiswa tersebut untuk merubah mindset santri agar tidak hanya bertumpu di pondok saja.
“Saya ingin mereka berprestasi jangka panjang, agar tidak hanya mondok lulus nikah sehingga tidak berkembang dan maju seperti santri yang lain,” ungkap Cholis.
Pria lulusan S2 di Negeri Jiran Malaysia itu menyampaikan, pesantren dahulu dengan sekarang berbeda jauh, kalau dulu persaingan antar pesantren mana yang lebih baik saja, kalau sekarang bagaimana pesantren bisa mendunia.
“Ukuran kita saat ini adalah bagaimana santri disini bisa keluar bisa mewarnai ditingkat Nasional dan Internasional,” papar Cholis.
Cholis sapaan akrabnya, akan menggiring santri untuk bisa kuliah beasiswa ini ke Mesir, ke Maroko, dan juga di Indonesia sendiri. Beasiswa ini selain dari pemprov Jawa Timur dengan batasan hanya 50 kuota, juga dari Kementrian Agama RI, Al-Azhar Kairo Mesir, dan dari NU dengan meminta surat rekomendasi ke pengurus Ranting NU.
“Saat ini sudah ada 9 santri putra PP Karangdurin yang masuk ke Pemprov melalui LPDP untuk ambil beasiswa itu ke Mesir,” pungkasnya. (Iis/AW)