nusampang.com – Rencana Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bangkalan mengundang penceramah Ulama NU KH. Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) dalam sebuah acara pengajian akbar diwarnai penolakan yang beredar di media sosial.
Penolakan didasari alasan bahwa Gus Muwafiq sudah tidak layak diberi ruang publik karena dianggap isi ceramahnya dinilai tidak sopan kepada Nabi Muhammad SAW.
Menanggapi hal itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Sampang KH Mohammad Itqon Bushiri mengajak semua pihak untuk lebih mengedepankan suasana sejuk dan menghindari segala persoalan yang akan menyeret kepada suasana keruh.
“Bagi kami, polemik soal ceramah KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq ini sebenarnya sudah selesai. Beberapa waktu lalu beliau dengan tulus hati telah memberikan klarifikasi dan meminta maaf atas tuduhan bahwa dirinya menghina Nabi Muhammad SAW,” kata Kyai yang akrab disapa Ra Itqon, saat ditemui di kediamannya, Jl. Pemuda No. 52C, Rongtengah, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Senin (24/2/2020).
Ra Itqon, justru mempertanyakan niat sejumlah kalangan yang masih mempersoalkan peristiwa tersebut. Menurut dia, hal itu dapat memperkeruh suasana yang sudah sejuk menjadi panas. Karenanya, lanjut Ra Itqon, sejumlah tindakan yang jauh dari menjaga kesejukan sebaiknya dihindari.
Lebih lanjut, ucap Ra Itqon, jika sungguh-sungguh ingin meneladani Rasulullah, sudah sepatutnya semua pihak memberikan maaf dan tidak mempolitisasi masalah tersebut secara terus menerus demi terciptanya suasana sejuk dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan berbangsa.
“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh,” ucap Ra Itqon, mengutip Al-Qur’an surat al-A’raf ayat 199.
Ditambahkannya, yang membuat dirinya tidak habis pikir adalah masih adanya tindakan yang mencederai kesempatan rekonsiliasi. Hal tersebut dibuktikan dengan masih adanya upaya yang menghalang-halangi Gus Muwafiq saat akan berdakwah.
“Tindakan penolakan atau menghalang-halangi orang akan berdakwah ini sudah tidak dapat dibenarkan,” tegas Ra Itqon.
Untuk itu, Ra Itqon berharap agar kedatangan Gus Muwafiq ke Bangkalan mendapatkan dukungan dari semua pihak di Madura. Sebab, kata Ra Itqon, kedatangan Gus Muwafiq ke Bangkalan untuk mengisi pengajian akbar dalam rangka peringatan harlah NU.
“Mari kita bangun sikap saling menghargai dan menghormati. Apalagi kita tahu bahwa salah satu Muassis NU, yakni Syaikhona Kholil ada di Bangkalan. Hormati beliau dengan dengan cara tidak mengganggu dan membuat gaduh acara Harlah NU di Bangkalan,” tukasnya. (FR/AW)