Pengurus Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) Komisariat Trunojoyo IAI NATA Cabang Sampang menggelar Sekolah Islam Gender (SIG).
Kegiatan dalam rangka memberikan menguatkan kapasitas dan mengasah skill kader dan anggota perempuan PMII itu berlangsung di Balai Kelurahan Karang Dalem Sampang pada Selasa(29/12/20).
Kegiatan yang dilaksanakan sejak Minggu 27 hingga 29 Desember 2020 mengangkat tema “Menumbuhkan Loyalitas Warga Pergerakan dengan Prinsip Keadilan Gender”.
Peserta SIG KOPRI PMII IAI NATA Sampang terdiri dari seluruh anggota dan kader PMII se-Komisariat dan Rayon di Madura.
Ketua KOPRI PMII IAI NATA Sampang, Wasilah, mengatakan tujuan dari kegiatan SIG dilaksanakan agar eksistensi perempuan semakin bangkit dan mampu menjawab tantangan global.
“SIG merupakan proses kaderisasi di tubuh perempuan PMII. Semoga dengan kegiatan yang telah dilakukan, peranan Korps PMII mampu bangkit dan menjawab isu-isu strategis dan tantangan nasional maupun global yang berkaitan dengan isu-isu gender,” ujar Wasilah.
Sementara itu, Raudhatul Jannah selaku Ketua Umum Koprs PMII Puteri Cabang Sampang menegaskan, berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan, SIG memiliki peran penting untuk bersama-sama belajar, khususnya membicarakan isu-isu perempuan baik di bidang ekonomi-politik dalam menjaga wilayah perbatasan.
“Untuk mewujudkan itu, tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan, selain membutuhkan energi lebih dari internal Kopri PMII Sampang, tapi aspek eksternal juga sangat dibutuhkan. Aspek Internal yakni, kader-kader perempuan PMII Sampang harus sadar sepenuhnya guna meningkatkan perbaikan SDM yang matang,” katanya.
Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) PMII Cabang Sampang, lanjutnya, senantiasa berkomitmen dalam menjalankan serta melakukan diskursus penting dalam membedah Issue-issue perempuan di Sampang.
“Sehingga besar harapan bahwa kunci perbaikan dan kemajuan suatu bangsa akan dapat terjawab manakala konsep kesetaraan harus dikedepankan. Kader perempuan di Sampang sangat potensial, sehingga sangat penting agar dapat manajerial secara baik,” tutup Raudhatul Jannah.