nusampang.com– Pengurus Cabang Nahdlatul Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sampang mendistribusikan air bersih ke sejumlah wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Sampang, Kamis (17/8/2023). Bertepatan dengan HUT ke- 78 RI, hal tersebut bertujuan untuk memerdekakan masyarakat dari kekeringan.
Dalam bakti sosial tersebut, Ketua Tanfidziyah PCNU Sampang, KH. Moh. Itqan Bushiri ikut serta turun ke wilayah terdampak kekeringan. Ia turut membagikan air kepada puluhan warga Dusun Ngansangan, Desa Pasarenan, Sampang yang antri untuk mendapatkan jatah air bersih.
“Saya sangat terharu melihat antusiasme masyarakat, maka saya rela basah-basah untuk ikut mendistribusikan air ke masyarakat, walaupun dengan peralatan seadanya di wilayah yang jauh dari pusat perkotaan,” ungkapnya kepada nusampang.com.
Pimpinan Pondok Pesantren (PP) Assirojiyyah Kajuk Sampang itu menceritakan, jarak begitu jauh yang harus ditempuh untuk sampai di lokasi terdampak kekeringan. Menurutnya, wajar jika pemerintah tidak melihat daerah Paseranan dengan kondisinya dilanda kekeringan.
Alumni Pondok Pesantren Daruul Rahman Jakarta itu berharap segera ada titik pengeboran sumber air di daerah tersebut. Sebab menurutnya, distribusi air bersih hanya sebatas mengurangi kebutuhan masyarakat, sedang mata air merupakan solusi utama.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kabupaten Sampang, Umar Faruq menjelaskan, bersama NU Care LAZISNU, distribusi air bersih ini dilakukan untuk mewujudkan merdeka kekeringan.
Menurutnya, sementara pihaknya akan mendistribusikan sebanyak 50 tangki air bersih. Berhubungan dengan kondisi donasi, sementara penyaluran distribusi ari bersih akan difokuskan di 4 Kecamatan yakni Kedungdung, Robatal, Pangarengan, dan Karangpenang,
“Hari ini kita mendistribusikan lima titik di daerah Pasarenan. Setiap hari kita akan mendistribusikan air ke wilayah terdampak kekeringan. Kita juga menyesuaikan dengan donasi yang masuk,” paparnya.
Umar memaparkan, berdasarkan realese data BPBD setempat, musim kemarau tahun ini lebih panjang dari tahun sebelumnya, sedangkan untuk desa terdampak kekeringan di Sampang sebanyak 62 desa, tersebar di 14 Kecamatan kecuali Camplong, Omben, Jrengik, dan Ketapang.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PRNU Pasarenan, Ustad Syam’i menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada PCNU Sampang yang telah mendistribusikan air bersih di wilayahnya, mengingat warga setempat sangat membutuhkan air bersih di musim kemarau.
“Wilayah kami termasuk wilayah terdampak kekeringan, jika musim kemarau seperti ini, kami harus menempuh jarak 1 kilometer lebih untuk mendapatkan air bersih, itupun jika sumbernya masih cukup,” terangnya.
Muhammad Saib, salah satu warga setempat menambahkan, sebagian warga pesarenan juga terpaksa membeli air untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari. Dalam seminggu, Rp. 250.000 – Rp. 300.000 biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli air.
“Alhamdulillah, semoga diberikan barokah dan keselamatan untuk semua orang yang telah menyumbang. Biasanya kami harus membeli air Rp. 300.000 untuk 2 Pickup air,” pungkasnya. (Romi)