SAMPANG, NUsampang.com — Puncak peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sampang di Alun-Alun Trunojoyo, pada Jumat (31/10/2025), berlangsung meriah dan khidmat.
Ribuan santri dari berbagai pesantren yang ada di wilayah Kabupaten Sampang hadir memeriahkan acara.
Bupati Sampang, H Slamet Junaidi dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini dan mengapresiasi antusiasme warga.
Ia mengatakan, peringatan Hari Santri tahun ini sangat istimewa karena bertepatan dengan 10 tahun Hari Santri. Menurutnya, sudah sangat layak menjadikan Sampang sebagai “Kota Santri” dinilai dari banyaknya santri yang ada di kabupaten tersebut.
“Alhamdulillah, acara Hari Santri tahun ini luar biasa meriah. Selama lima tahun terakhir, kegiatan serupa belum pernah digelar. Di periode kedua ini, kita bisa merasakan kebersamaan antara pemerintah, ulama, dan santri,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa aba Idi menekankan pentingnya kolaborasi antara ulama dan pemerintah dalam pembangunan daerah. Ia memastikan semua program pembangunan dan anggaran daerah diarahkan untuk kepentingan masyarakat.
Contohnya, lanjut dia, anggaran kesehatan sebesar Rp56 miliar disiapkan untuk pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk dukungan untuk guru ngaji dan penyandang disabilitas.
“Daripada menikmati gaji dan tunjangan, saya lebih memilih mengalokasikan anggaran untuk masyarakat, khususnya kesehatan yang sangat penting bagi rakyat,” ungkapnya.
Aba Idi juga menyampaikan beberapa fokus pembangunan di Kabupaten Sampang, antara lain, menjadikan Sampang sebagai tujuan wisata religi dan kuliner, sekaligus destinasi pencerahan bagi masyarakat dari kabupaten sekitar. Mendorong UMKM lokal agar produktif dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Selain itu, peningkatan fasilitas publik, seperti pembangunan Alun-Alun Trunojoyo, yang diambil dari efisiensi anggaran OPD,” ucap dia.
Dia menegaskan, perlunya menjaga fasilitas publik agar tidak dirusak. Meski menerima kritik atau masukan dari masyarakat, perusakan tidak dibenarkan.
Menurutnya, insiden perusakan sebelumnya terjadi karena orang yang tidak bertanggung jawab, dan hal itu harus dipisahkan dari demonstrasi atau kritik yang sah.
Dia mengungkapkan, pentingnya keamanan dan ketertiban selama pembangunan, serta memastikan bahwa program-program yang dijalankan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami berharap dengan dukungan para ulama dan santri, Kabupaten Sampang akan terus maju dan program pembangunan dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat,” pungkasnya. (Mukrim)

Tinggalkan Balasan