SAMPANG, NUsampang.com — Malam puncak Hari Santri Nasional 2025 di Alun-Alun Trunojoyo, Kabupaten Sampang, berlangsung meriah dan penuh makna.
Tidak hanya sebagai ajang peringatan dan penghormatan, kegiatan yang digelar oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sampang kali ini juga dimanfaatkan untuk menyalurkan kepedulian sosial.
Dalam kesempatan itu, PCNU Sampang menggalang donasi untuk membantu korban ambruknya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
Ketua Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) PCNU Sampang, Qoidul Khoir mengatakan, kegiatan ini menjadi wujud nyata solidaritas warga Nahdliyin terhadap sesama, terutama bagi para santri yang terdampak musibah. Donasi yang terkumpul dari warga, santri, dan para dermawan mencapai Rp10.312.000.
“Dana yang terkumpul ini akan segera kami salurkan ke Pondok Pesantren Al Khoziny untuk membantu perbaikan fasilitas musala yang rusak. Kami ingin memastikan bahwa bantuan ini tepat sasaran dan dapat meringankan beban para santri,” katanya, Jum’at (31/10/2025).
Ra Qoid menambahkan, kegiatan ini juga menjadi momentum bagi warga Nahdliyin untuk menunjukkan kepedulian sosial. Hari Santri bukan sekadar peringatan formal, tetapi juga waktu yang tepat untuk menebar kebaikan dan berbagi dengan sesama, terutama bagi mereka yang sedang menghadapi kesulitan.
“Kami berharap semangat ini bisa menular ke seluruh cabang NU di Indonesia,” imbuhnya.
Menurutnya, peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Sampang menjadi bukti nyata bahwa semangat santri tidak hanya tertuju pada aspek keagamaan, tetapi juga kepedulian terhadap sesama dan penguatan nilai sosial kemasyarakatan.
“Kami harap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi kota-kota lain untuk menggabungkan perayaan HSN dengan aksi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama bagi mereka yang tengah menghadapi kesulitan,” lanjutnya.
Dia mengungkapkan, bagi masyarakat atau donatur yang masih ingin ikut berpartisipasi dalam penggalangan dana untuk perbaikan musala Ponpes Al Khoziny, bisa menghubungi LAZISNU PCNU Sampang langsung melalui kontak resmi yang tersedia di kantor PCNU atau melalui nomor telepon/WhatsApp yang disediakan oleh LAZISNU.
“Kami dengan senang hati menerima setiap bantuan, sekecil apapun, karena semua akan sangat bermanfaat bagi santri yang terdampak musibah,” ungkapnya.
Sementara itu, seorang peserta, Miftahul Huda, santri dari salah satu pondok pesantren di Sampang, mengaku terinspirasi dengan kegiatan ini.
“Melihat teman-teman dari berbagai daerah berkumpul, bersatu, dan saling membantu, membuat kami semakin menyadari pentingnya nilai solidaritas dalam kehidupan sehari-hari,” kata Miftahul Huda. (Mukrim)

Tinggalkan Balasan