SAMPANG, NUsampang.com Malam Puncak Hari Santri 2025 di Alun-alun Trunojoyo Sampang berlangsung meriah, tertib, dan yang paling membanggakan tanpa menyisakan sampah sedikit pun.

Di balik kebersihan itu, ada peran besar komunitas Semut Ireng Bergerak (SIB) yang menjadi garda terdepan dalam aksi bersih-bersih bersama ratusan relawan lainnya, Jumat (31/10/2025) malam.

Dalam kegiatan yang dihadiri ribuan masyarakat tersebut, SIB bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Sampang dan berbagai elemen relawan lain seperti PCNU, Destana, LDII, Tagana, Pramuka, dan komunitas lokal lainnya, bergotong royong membersihkan sampah sisa acara hingga dini hari.

Koordinator lapangan SIB, Agus Hendra Purnomo, menyampaikan rasa syukur dan bangganya terhadap semangat para relawan yang bergerak cepat dan kompak menjaga kebersihan area acara.

“Alhamdulillah, teman-teman Semut Ireng dan relawan lainnya bergerak sangat baik. Alun-alun Trunojoyo kembali bersih seperti semula. Kami mengorganisir relawan dari berbagai elemen agar bergerak sistematis, dan hasilnya bisa kita lihat sendiri,” ujar Hendra.

Dia mengungkapkan, gerakan yang dilakukan SIB tidak hanya sekadar membersihkan sampah, tetapi juga mengedukasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, terutama setelah acara besar.

Para relawan dengan sigap memungut gelas plastik, botol minuman, alas duduk, hingga bungkus makanan yang tercecer.

Sementara itu, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Sampang, Moh Hasan Jailani atau yang akrab disapa Mamak, mengapresiasi langkah nyata SIB dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan fasilitas umum.

“Alhamdulillah, setelah acara selesai tidak ada satupun sampah tercecer. Ini bagus sebagai edukasi bahwa sebelum acara bersih, maka setelah acara juga harus bersih. Itu tanggung jawab bersama,” kata Mamak.

Menurutnya, dengan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) dan membawa kantong sampah, para anggota SIB dan relawan lainnya memungut sampah plastik, botol minuman, hingga bungkus makanan. Bahkan sejumlah jemaah juga turut membantu, terinspirasi oleh semangat gotong royong para relawan.

“Aksi kolaboratif ini menunjukkan bahwa menjaga kebersihan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi gerakan bersama masyarakat. Semut Ireng Bergerak berhasil membuktikan bahwa dengan kesadaran kolektif, acara besar pun bisa berlangsung tanpa meninggalkan jejak sampah,” pungkasnya. (Mukrim)