SAMPANG, NUsampang.com — Kegiatan Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) resmi dibuka di Dusun Ombul, Desa Apaan, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, pada Jumat (07/11/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Ketua PCNU Sampang, serta Pengurus MWCNU Pangarengan, pengurus Ranting NU Se-Kecamatan Pangarengan juga peserta kaderisasi dari berbagai daerah.
Dalam sambutannya, Ketua MWCNU Pangarengan, KH Moh Sholihin mengungkapkan rasa syukurnya atas meningkatnya partisipasi kader dalam kegiatan PD-PKPNU kali ini.
“Keikutsertaan PD-PKPNU di Pangarengan sebelumnya masih sangat minim, bahkan dari pengurus MWCNU sendiri masih sekitar 50% yang belum ikut. Alhamdulillah, sekarang sudah sekitar 40% yang menjadi peserta dalam kegiatan PD-PKPNU kali ini,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa PD-PKPNU merupakan titik awal penting bagi setiap kader untuk berkhidmat kepada Nahdlatul Ulama.
“PD-PKPNU adalah salah satu jenjang kaderisasi, titik awal bagi kita untuk berkhidmat di NU,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Kiai Sholihin menekankan bahwa PD-PKPNU bukan hanya forum internal NU, tetapi juga wadah penguatan nilai kebangsaan.
“PD-PKPNU bukan hanya forum Nahdlatul Ulama, tetapi juga forum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena di PD-PKPNU kita diajarkan bahwa NKRI harga mati,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Sampang, KH Itqon Bushiri, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah kita semua bersyukur kepada Allah SWT karena ditakdirkan mengikuti PD-PKPNU. Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan keberkahan dalam hidup kita,” ucap Kiai Itqon.
Kiai Itqon juga menyoroti pentingnya kaderisasi PD-PKPNU sebagai sarana memahami NU secara mendalam.
“Selama ini banyak di antara kita yang hanya tahu bahwa kita NU, orang tua kita NU, tetapi belum benar-benar mengenal NU secara utuh. Melalui PD-PKPNU, kita akan memahami apa itu Nahdlatul Ulama sesungguhnya. Amaliyahnya sama, nabinya sama, Al-Qur’annya sama, tetapi yang membedakan adalah ghirah, fikrah, dan harokah-nya,” tutur kiai Itqon
KH Itqon juga mengapresiasi semangat para peserta yang datang dari berbagai wilayah.
“Saya berterima kasih kepada seluruh peserta, terutama yang datang jauh-jauh dari Sumenep dan Blega. Jangan sampai kita kehilangan ghirah, fikrah, dan harokah Nahdlatul Ulama,” pesannya.
Sebagai penutup rangkaian pembukaan, dilakukan penyematan tanda peserta dan penyerahan cendera mata dari Ketua Tanfidziyah PCNU Sampang, KH Itqon Bushiri, kepada shohibul wilayah KH Ahmad Kusyairi sebagai simbol sinergi dan semangat kaderisasi di lingkungan Nahdlatul Ulama.

Tinggalkan Balasan