[ad_1]
Menteri Agama Lukman Saifudin, membacakan narasi perdamaian saat
pembukaan Peringatan Hari Santri Nasional di Auditorium HM. Rasjidi Kementerian
Agama, Kamis (19/09) malam
“Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia” menjadi tema pada gelaran
Hari Santri yang ke -4.
Menag mejelaskan tentang Hari Santri wujud kehadiran negara pada kehidupan
berbangsa dan bernegara di kalangan pesantren.
“Kita melakukan banyak hal, tidak hanya rekognisi. (Gerakan)
afirmasi dilakukan terhadap peran santri,” tutur Menag.
Disela-sela pidato pembukaannya, Lukman Saifuddin membacakan
narasi perdamaian. Tepuk tangan hadiri pun menggema ditengah-tengah acara
dihelat. Berikut teks yang sampaikan Menteri Agama,
Setiap agama, mengajarkan hal yang sama
Bahwa pada diri setiap manusia,
Tuhan menitipkan bagian yang ada pada diri nya,
ke dalam diri setiap anak manusia
Wa nafakhtu fiihi min ruhii
Itulah mengapa, sebesar, sekeras,
setajam apapun perbedaan antarkita
Tak bisa dijadikan alasan untuk
kita saling merendahkan saling membenci,
dan saling meniadakan eksistensi
sesama kita
Bukan hanya semata karena kita
sesama saudara, sesama umat manusia,
tapi karena ada bagian dari tuhan
yang ada pada diri setiap anak manusia
yang harus kita muliakan
Maka marilah kita senantiasa
menebarkan kedamaian,
kepada siapapun, dimanapun dan
kapan pun…
Lukman Saifudin menuturkan, esensi Peringatan Hari Santri juga
mengajak masyarakat kepada subtansi ajaran Islam di era kekinian.
“Menyemaikan kedamaian, ramah, kasih sayang, dan ramah
disebarluaskan ke lingkungan kita,” ucapnya.
Pemilihan tema pperdamaian dalam peringatan Hari Santri 2019
merupakan salah satu respon atas terpilihnya Indonesia sebagai salah satu
anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB tahun 2019-2020 bersama 4 negara lainnya
yakni, Jerman, Republik Dominika, Belgia, dan Afrika Selatan.
Serangkaian
acara Peringatan Hari Santri adalah Santri Millennial Competitions, Kopdar
Akbar Santrinet Nusantara, Muktamar Pemikiran Santri Nusantara, Malam
Kebudayaan Pesantren, Roan Akbar, Parade Santri Cinta Damai, Malam
Puncak Santriversary 21 Oktober, dan Upacara Bendera saat Hari Santri pada 22
Oktober 2019.
Pembukaan ini juga dihadiri Menteri Luar Negeri AM. Fachir dan Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin sejumlah perwakilan Kedutaan Besar negara sahabat untuk Indonesia, pengasuh pesantren, utusan ormas Islam, serta para santri. (Rep: Rs-011)
Post Views:
21
Related
[ad_2]