nusampang.com – PCNU Sampang melalui Aswaja NU Center dan LTMNU menggelar Ngaji Aswaja An-Nahdliyah, Ahad (19/1/2020). Bertempat di Gedung Sport Center, desa Bunten Barat, Ketapang, Sampang, Madura, kegiatan ini dihadiri oleh Ketua PCNU Sampang, KH Muhammad Itqon Bushiri.
Sebanyak 800 peserta, termasuk pengurus NU dan warga Nahdliyyin Kecamatan Ketapang, Banyuates dan Sokobanah antusias mengikuti acara tersebut. Sedangkan pemateri adalah Ketua dan Wakil Aswaja NU Pusat Jawa Timur, yaitu Ust. Ma’ruf Khozin dan Ust. Faris Khoirul Anam, Lc.
Dalam sambutannya, KH Muhammad Itqon Bushiri meminta terimakasih kepada para pemateri yang telah sudi mulai pagi hingga malam mengisi acara Dauroh Aswaja di tiga tempat di Kabupaten Sampang.
“Alhamdulillah beliau pengurus wilayah hari ini, pagi, siang, sampai malm penuh di Sampang. Dia hanya istirahat di mobil. Itu betul-betul perjuangan, ingin tatap muka dengan warga Nahdliyin sampang, ”kata Kyai Itqon.
Dia menghimbau kepada peserta agar mengikuti acara dengan tertib dalam kondisi cuaca yang panas.
“Harapannya, keringat yang menetes akan menjadi saksi di hadapan Alloh. Sambil Kipas-kipas boleh, tapi yang mau bebas minta izin, usahakan bebas,” ucapnya.
Salah satu pimpinan PP. Assirojiyyah, kampung Kajuk, kelurahan Rongtengah Sampang meminta maaf kepada pemateri. Sebab, menurut dia penghormatan yang diberikan sangat sederhana dan banyak kekurangan. “Kami hanya bisa mengundang pengurus wilayah tetapi tidak bisa memberi penghormatan dengan baik,” lanjutnya.
Alumni PP. Darur Rahman, Bogor ini juga menyampaikan kekagumannya kepada Ust. Ma’ruf Khozin dan Ust. Faris Khoirul Anam, Lc. Menurutnya, pemateri kedua ini sangat menguasai bidang ke-NU-an dan ke-Aswaja-an.
“Kekaguman saya sulit untuk diceritakan, Kiyai makruf Khozin beliau sering ke Madura, beliau pernah diundang ke Kokop Bangkalan, sampai panggung Kokop dibikin goyang oleh beliau,” kelakarnya, sambil tepuk tangan peserta yang hadir hadir.
Sementara dengan Ust Faris Khoirul Anam tutur dia, belum sempat ketemu langsung. Namun, Kyai Itqon mengaku telah membeli buku karya Ust Faris berjudul Fiqih Media Sosial.
“Setelah saya baca, ternyata media sosial pun ada fiqihnya, ada aturannya. Insya Allah akan menerangkan lebih baik dari bukunya, karena kalau buku hanya menulis, sedangkan sekarang dia langsung ada di tengah, kita barokah, “pungkasnya. (Abrori / AW)