nusampang.com – Pengurus Aswaja NU Center Sampang meresmikan kegiatan ngaji Kitab Risalah Ahlusunnah Wal Jama’ah, karya Hadratussyikh KH. Hasyim Asy’ari. Kegiatan ini dilaksanakan di Kediaman KH. Kholirurrohman, tepatnya di Pondok Pesantren Al-Ittihad Junglorong, desa Komis kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang, Ahad (9/2/2020).
Acara tersebut dihadiri ketua Aswaja NU Center KH. Syamsuddin Abd. Mu’in, KH. Nur Kholis Mukhtar Mustasyar MWC NU Kedungdung, Kiyai Hadrowi Abdulloh Katib Syuriyah, KH. Makmun Fauzi Wakil Ketua Tanfidziyah, Ust. Sufyan Ahmad Wakil Ketua, dan Sekretaris MWC NU Kedungdung Ust. Rusdi Abd. Kholiq.
Turut hadir pengurus Aswaja NU Center Sampang, Aswaja MWC NU Kedungdung dan ratusan santri putra-putri Pondok Pesantren Al-Ittihad Junglorong.
Rusdi Abd. Kholiq, Sekretaris MWC NU Kedungdung menyampaikan terimakasih kepada pengurus Aswaja NU Center Sampang yang telah memberi rekomendasi kepada Ust. Farhan Syah, ketua Aswaja NU Center MWC NU Kedungdung untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
“Aswaja Center MWC NU Kedungdung walaupun belum dikukuhkan tetapi sudah bisa melaksanakan kegiatan ini, Semoga bisa terlaksana dengan baik serta bermanfaat bagi jamaah dan jam’iyah Nahdlatul Ulama,” ucap Rusdi.
Sementara itu, Ust Syamsuddin Abd. Mu’in, ketua Aswaja NU Center Sampang memaparkan, ngaji Aswaja segmen santri merupakan salah satu program kerja Aswaja NU Center untuk memperkuat ideologi aswaja ke santri-santri pesantren.
“Program Aswaja diantaranya ngaji Aswaja untuk Muslimat seperti yang di laksanakan di Sampang Kota dan beberapa Ranting NU di Sampang. Ada juga ngaji Aswaja yang dilaksanakan jam’iyah malam Jum’at, dan ngaji Aswaja segmen Santri yang dilaksanakan di beberapa Pondok Pesantren di Kab. Sampang,” jelas Ra Uud, sapaan akrabnya.
Ngaji kitab Risalah Ahlusunnah Wal Jamaah, kata Ra Uud, untuk lebih mengenal dekat pemikiran dan keilmuan Hadratussyaikh KH. Moh. Hasyim Asy’ari sebagai Muassis NU.
“Jam’iyah Nahdlatul Ulama itu besar barokahnya juga besar bala’nya, karena NU didirikan oleh Ulama besar dan para wali Alloh. Menjadi pengurus NU tiada lain semata mata khidmah, serta ingin di akui sebagai santri oleh KH. Hasyim Asy’ari dan ingin mendapat barokahnya para Muassis Jam’iyah Nahdlatul Ulama,” tukasnya. (Abr/AW)