nusampang.com – Sri Wahyuningsih (26 tahun), seorang ibu rumah tangga beranak 2 (dua) ini bergabung menjadi relawan penjahit untuk memproduksi masker bagi masyarakat.
Bukan tanpa alasan, keputusannya tersebut dilatarbelakangi ketulusan demi bisa membantu masyarakat yang saat ini kesulitan untuk mendapatkan masker dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona.
Sri Wahyuningsih pun tak menerima bayaran sepeserpun dalam pembuatan masker bagi masyarakat tersebut.
Wanita yang lahir di desa Bunten Barat kecamatan Ketapang kabupaten Sampang ini berbagi cerita dirinya menjadi relawan saat tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) NU Peduli Covid-19 Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Ketapang.
Ditemui di rumahnya, desa Bunten Barat Kecamatan Ketapang, tampak beberapa bahan pembuatan masker di atas mesin jahitnya.
“Awalnya saya diajak oleh teman NU Ketapang yang menjadi Satgas NU Peduli Covid-19 yang lagi cari orang yang bisa jahit untuk buat masker kain, tapi teman itu mengatakan tidak ada fee-nya. Saya jawab, tidak apa-apa. Apa yang bisa saya bantu ya saya bantu,” jelasnya, saat ditemui di sela sela kesibukannya menjahit masker, Jum’at (10/4/2020).
Apalagi, ucap Sri Wahyuni, dirinya juga aktif menjadi anggota Fatayat NU di kecamatan Ketapang. Ia merasa bangga menjadi bagian dari relawan satgas NU.
“Saya merasa puas dan merasa sangat bersemangat bisa turut andil melawan corona ini walau hanya dengan membantu menjahit sebuah masker, semoga bisa bermanfaat untuk semuanya terlebih teman-teman sejawat NU,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa sudah 2 ini bersama teman-temannya bekerja siang malam. Agar target pembuatan 1500 masker untuk dibagikan ke masyarakat bisa dicapai.
“Insya Allah minggu depan semua masker ini siap dibagikan ke masyarakat Ketapang,” pungkas Sri Wahyuni. (Wfr/AW)