nusampang.com – Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sampang, KH. Muhammad Itqan Bushiri meminta Pemerintah agar serius memperhatikan nasib petani tembakau Madura.
Hal ini disampaikannya setelah mengikuti pertemuan NU se Madura di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Sumber Anom, Desa Angsanah, Kecamatan Plengaan, Pamekasan, Minggu (3/10/2021) siang.
Pria yang akrab dipanggil Kiai Itqon ini mengungkapkan, salah satu cara pemerintah yang harus dilakukan adalah melarang masuknya tembakau Jawa ke Madura.
“Banyak petani tembakau yang curhat ke kiai-kiai NU karena merasa dirugikan dengan masuknya tembakau jawa ke Madura ” Ungkap Ra Itqan.
Untuk itu, diperlukan peran kuat dari empat Pemerintah Daerah di Pulau Madura. Larangan masuknya tembakau Jawa ke Madura harus menjadi kebijakan bersama empat Bupati.
“Empat Bupati di Madura harus kompak membuat regulasi atau kebijakan larangan masuknya tembakau Jawa ke Madura. Ini semua bertujuan untuk melindungi petani tembakau Madura,” Tuturnya.
Ditegaskan, persoalan tembakau ini harus menjadi perhatian serius para Kiai NU Madura. Bahkan para Kiai NU se Madura bersepakat untuk terus memperjuangkan nasib petani tembakau Madura.
“Hasil pertemuan PCNU se-Madura tadi telah merumuskan langkah-langkah untuk memperjuangkan aspirasi petani tembakau Madura dengan menemui sejumlah pihak, baik di tingkat daerah, provinsi dan pusat,” paparnya.
“Upaya tersebut sebagai ikhtiar dalam rangka mendesak regulasi tata niaga tembakau yang lebih berpihak dan memberikan perlindungan ke petani Madura,” imbuhnya.
Perlu diketahui, hadir dalam pertemuan NU se-Madura, semua Ketua Tanfidziyah PCNU se-Madura beserta pengurus, perwakilan petani tembakau Madura dan perwakilan organisasi tani.