nusampang.com – Nuansa kebersamaan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) dan badan otonomnya sangat terasa dari pelaksanaan Halal Bihalal yang diselanggarakan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Desa Pulau Mandangin, Sampang, Madura.
Acara halal bihalal tersebut berlangsung di Madrasah Diniyah (MD) Raudlatus Salafiyah, Selasa (17/5/2022) dengan khidmat dan lancar yang diikuti ranting, banom dan lembaga NU Se-Pulau Mandangin.
“Acara halal bihalal ini merupakan ijtimak tiga bulanan antara pengurus MWC NU Mandangin yang dikemas dengan halal bihalal karena masih dalam suasana lebaran,” ucap Ketua MWCNU Mandangin, Ust Nuzur Jauhari.
Dalam kegiatan tersebut, pihaknya juga melaporkan hasil dari kaleng koin yang dilaksanakan NU Care-Lazisnu Mandangin sebelum bulan Ramadhan.
“Kami berharap pertemuan ini menambah kesolidan antar pengurus NU baik lembaga, ranting hingga banom Se-Mandangin, ” tandasnya.
Sementara, Ketua Tanfidziyah PCNU Sampang KH. Mohammad Itqan Bushiri dalam sambutannya menekankan pada aspek kemandirian organisasi melalui koin NU Care-Lazisnu supaya menghidupkan kegiatan ke NU-an.
“Kami mendorong agar koin ini bisa mengakomodir semua kebutuhan kegiatan ke NU-an dan sosial masyarakat, kalau perlu masyarakat sekitar dibagikan kaleng koin untuk sama sama beramal,” ucapnya.
Sehingga, lanjut KH. Itqan, dari hasil koin itu kalau bisa membangun kantor MWC NU Mandangin serta banomnya lewat program koin NU Care-Lazisnu tersebut.
Disisi lain, dirinya juga memberi arahan apabila ada permasalahan dI masyarakat ia menekankan agar NU turut andil menyelesaikan lewat bahsul masail sehingga dapat menemukan kata sepakat.
“Ini untuk menghindari konflik di masyarakat. Apalagi era saat ini tak sedikit media massa hanya memfreming judul jadi perlu pemahaman atau melek media sangat dibutuhkan agar tidak terbatas makan berita bohong (hoax),” terangnya.
KH. Itqan juga menekankan agar senantiasa menjaga toleransi, baik dalam lingkungan sosial maupun berAgama.
“Jika ditempat yang heterogen, dalam artian ada pemeluk agama lain maka tidak masalah mengucapkan selamat untuk perayaan hari besar mereka, ” ujarnya.
Hal tersebut kata KH. Itqan karena sudah ada pedoman hasil bahsul masail yang membolehkan. Bahkan, Habib ali al jufri mengucapkan selamat natal kepada tetangganya yang beragama kristen.
“Jadi warga NU tidak perlu ikut-ikutan membully persoalan pengucapan selamat natal,” pungkasnya. (Alimuddin)