nusampang.com – Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Jawa Timur mengunjungi pengurus PC LTN NU Sampang di Kantor PCNU setempat, Kamis (29/9/2022) malam. Fokus pertemuan itu membahas program Pelatihan Kader Literasi (PKL) zona Madura.
Ketua Literacy Center PW LTN NU Jawa Timur, Mukani menyampaikan, kedatangannya ke PC LTN NU Sampang dalam rangka mensinkronkan program yang ada di unit kerja literacy center PW LTN NU Jatim.
Dia mengaku, alasan dilakukan penyesuaian disebabkan unit tersebut terbilang masih baru, sehingga dilakukan sosialisasi untuk di cocokan bersama PC LTN NU Sampang salah satunya melalui program PKL.
“Program PKL Ini hanya menyamakan persepsi untuk nulis bareng dari masing-masing zona menulis tentang toko-tokoh NU di setiap Kota/Kabupaten,” ujarnya.
Hal itu dilakukan agar kisah dan jasa para Ulama dan Kiyai bisa terus dikenang dalam bentuk karya tulis, sehingga menjadi tauladan bagi generasi selanjutnya dalam antologi yang didokumentasikan dalam bentuk buku.
“Kita libatkan perwakilan dari PC LTNU NU itu empat peserta dan kampus-kampus yang berafiliasi dengan NU untuk menulis,” tuturnya.
Disebutkan, langkah tersebut jadi tujuan besar bersama menulis tokoh ulama dan kiyai NU baik di kota maupun di tingkat desa untuk ditulis didokumentasikan dalam buku.
“Kami coba menulis ulama atau kiyai yang belum dipublis agar terdokumentasikan dengan baik,” terangnya.
Mukani mengaku, idealnya menginginkan setiap peserta nantinya bisa mengirim satu artikel jejak para ulama atau kiyai yang belum didokumentasikan. Minimal dalam satu PC itu ada tokoh yang bisa ditulis keberadaannya.
“Kalau bisa kami ingin setiap peserta PKL itu bisa nulis semua agar lebih bagus dan kaya akan tulisan para tokoh NU, ” jelasnya.
Sedangkan untuk PKL di Sampang akan digabungkan ke zona empat di Madura bersama Bangkalan, Pamekasan, Sumenep dan Pulau Bawean.
Pihaknya juga akan mengundang mahasiswa di setiap Kampus yang ada di Madura dan sudah di inventaris kurang lebih pesertanya nanti 45 orang.
“InsyaAlloh akan diselenggarakan di pada November 2022,” singkat Mukani.
Oleh sebab itu, output yang diharapkan dari program PKL itu salah satunya meningkatkan kembali gairah literasi dikalangan pemuda khususnya LTNNU di setiap Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Mukani menyadari tradisi literasi di Indonesia sangat rendah, maka menjadi tanggungjawab bersama untuk menaikkan great literasi dikalangan Nahdliyin maupun di kalangan anak muda.
“PKL ini jadi embrio untuk membentuk komunitas atau kader penulis muda NU, supaya ketika ada kegiatan NU bisa ditulis dalam bentuk berita. Target akhir bisa membuat buku antologi kiyai NU,” katanya.
Sementara, Ketua PC LTNU NU Sampang Hendriyanto mengaku, program PKL dari PW LTN NU Jatim dianggap bagus lantaran budaya literasi di Madura khususnya di Sampang perlu didorong untuk lebih meningkat lagi.
“Adanya program PKL ini sangat bagus untuk mematangkan kemampuan menulis kader NU, ” ucapnya.
Namun kata Hendri, yang perlu diperhatikan juga sebelum menulis jejak tokoh Ulama atau kiyai NU, ada baiknya peserta dilatih bagaimana metode penulisan yang baik dan benar. Sehingga, ketika ada pelatihan seperti ini peserta sudah paham dan terarah cara ke penulisannya.
“Program PKL ini bagus, jadi PC LTNU NU Sampang sangat mendukung dan berterimakasih untuk pengembangan penulisan bagi kader NU,” pungkasnya. (Alimuddin)